Senin, 13 Juni 2011

PENGERTIAN DASAR LOGIKA DAN ALGORITMA

Logika dan Algoritma

Diperkenalkan Oleh Ahli Matematika : Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi.

Definisi Algoritma

1. Langkah-langkah yang dilakukan agar solusi masalah dapat diperoleh

2. Suatu prosedur yang merupakan urutan langkah-langkah yang berintegrasi

3. Suatu metode khusus yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah yang nyata.(Webster Dictionary)

Kriteria Pemilihan Algoritma

1. Ada output: mengacu pada definisi algoritma, suatu algoritma haruslah mempunyai output yang harus merupakan solusi dari masalah yang sedang diselesaikan.

2. Efektifitas dan Efisiensi :D ikatakan efektif jika algoritma tersebut menghasilkan suatu solusi yang sesuai dengan masalah yang diselesaikan dalam arti algoritma harus tepat guna.Dikatakan efisiensi jika waktu proses suatu algoritma relatif lebih singkat dan penggunaan memori komputernya lebih sedikit.

3. Jumlah langkahnya berhingga : maksudnya adalah barisan instruksi yang dibuat harus dalam suatu urutan tertentu atau harus berhingga agar masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dengan tidak memerlukan waktu relatif lama.

4. Berakhir à (Semi Algoritma) : proses didalam mencari penyelesaian suatu masalah harus berhenti dan berakhir dengan hasil akhir yang merupakan solusinya atau berupa informasi yang tidak diketemukan solusinya. Artinya baik dalam kondisi solusi ada atau tidak ada, proses akan tetap harus berakhir dan berhenti. Istilah lain dalam algoritma dikenal sebagai SEMI ALGORITMA, yaitu suatu prosedur yang hanya akan berhenti jika mempunyai atau menghasilkan solusi, sedangkan jika tidak menghasilkan solusi, maka prosedur tersebut akan berjalan tanpa henti.

5. Terstruktur : yaitu urutan barisan langkah-langkah yang digunakan harus disusun sedemikian rupa agar proses penyelesaian tidak berbelit-belit sedemikian sehingga bagian-bagian proses dapat dibedakan dengan jelas mana bagian input, proses dan output sehingga memudahkan user melakukan pemeriksaan ulang.

Kesimpulannya:

Suatu Algoritma yang terbaik(The Best) : “Suatu algoritma harus menghasilkan output yan tepat guna(efektif) dalam waktu yang relatif singkat & penggunaan memori yang relatif sedikit(efisien) dengan langkah yang berhingga & prosedurnya berakhir baik dalam keadan diperoleh suatu solusi ataupun tidak ada solusinya”

Contoh:

A. Algoritma untuk mengirimkan surat

1. Tulis surat pada secarik kertas surat

2. Ambil sampul surat atau amplop

3. Masukkan surat ke dalam amplop

4. Tutup amplop surat dengan lem perekat

5. Tulis alamat surat yang dituju, jika tidak diingat, lebih dahulu ambil buku alamat & cari alamat yang dituju, lalu tulis alamat tersebut pada amplop surat

6. Tempelkan perangko pada amplop surat

7. Bawa surat ke kantor pos untuk diserahkan pada pegawai pos atau menuju ke bis surat untuk memasukkan surat ke dalam kotak/bis surat.

B. Algoritma untuk menentukan bilangan akar kuadrat dari suatu bilangan bulat positif yang diinput.

1. Baca bilangan bulat positif yang diinput, sebut saja sebagai A.

2. Dinyatakan Nilai B adalah 0

3. Jika Nilai C sama dengan Nilai A, maka Nilai B adalah Akar dari Nilai A, lalu stop

4. Jika tidak, maka nilai B akan bertambah 1

5. Kembali ke langkah pada No.3

Tahapan Analisa Algoritma

1. Bagaimana merencakan suatu algoritma:

Menentukan beberapa model atau desain sebagai penyelesaian dari suatu masalah untuk mendapat sebuah solusi yan mungkin. Dengan demikian, akan banyak terdapat variasi desain atau model yang dapat diambil yang terbaik.

2. Bagaimana menyatakan suatu algoritma

Menentukan model suatu algoritma yang digunakan sehingga dapat membuat barisan langkah secara berurutan guna mendapatkan solusi penyelesaian masalah. Menentukan model tersebut agar dapat digunakan dengan cara:

- Dengan Bahasa semu(Pseudocode): yaitu dengan menggunakan bahasa sehari-hari, tetapi harus jelas dan terstruktur, seperti telah penulis sebutkan pada contoh-contoh sebelumnya(Contoh prosedur berikirm surat)

Contoh:

1. Untuk mengitung Luas Segitiga:

2. Masukan Nilai Alas

3. Masukan Nilai Tinggi

4. Hitung Luas = (Alas * Tinggi)/2

5. Cetak Luas

- Dengan diagram alur atau flowchart: yaitu dengan membuat suatu penulisan atau penyajian algoritma berupa diagram yang menggambarkan susunan alur logika dari suatu permasalahan

Contoh:

- Dengan Statement Program/Penggalan Program

Contoh:

1. Read Alas

2. Read Tinggi

3. Luas=(Alas*Tinggi)/2

4. Write(luas)

3. Bagaimana validitas suatu algoritma

Yakni jika penyelesaian memenuhi solusi yang sebenarnya, artinya solusi yang didapat merupakan penyelesaian suatu masalah dan bukannya membuat masalah baru.

4. Bagaimana menganalisa suatu algoritma

Caranya melihat running time atau waktu tempuh yang digunakan dalam menyelesaikan masalah serta jumlah memori yang digunakan dalam penyelesaian masalah tersebut.

5. Bagaimana menguji program dari suatu algoritma

Yaitu dengan cara menyajikannya dalam salah satu bahasa pemrogramana, misalnya BASIC, PASCAL, FORTRAN, dBase, atau yang lainnya. Dalam proses, uji program oleh komputer akan melalui beberapa tahap yaitu:

1. Fase Debugging, yaitu fase dari suatu proses program eksekusi yang akan melakukan koreksi terhadap kesalahan program. Yang dimaksud disni adalah error atau salah dalam penulisan program baik logika maupun sintaksnya.

2. Fase Profilling, yaitu fase yang akan bekerja jika program tersebut sudah benar atau telah melalui proses pada fase debugging. Fase ini bekerja untuk melihat dan mengukur waktu tempuh atau running time yang diperlukan serta jumlah memori/storage yang digunakan dalam menyelesaikan suatu algoritma.

ANALISIS SUATU ALGORITMA

(Untuk melihat faktor efisiensi & efektifitas dari algoritma tersebut), dapat dilakukan terhadap suatu algoritma dengan melihat pada:

- Waktu tempu(Running Time) dari suatu algoritma: adalah satuan waktu yang ditempuh atau diperlukan oleh suatu algoritma dalam menyelesaikan suatu masalah.

Hal-hal yang dapat mempengaruhi daripada waktu tempuh adalah:

1. Banyaknya langkah: Makin banyak langkah atau instruksi yang digunakan dalam menyelesaikan masalah, maka makin lama waktu tempuh yang dibutuhkan dalam proses tersebut

2. Besar dan jenis input data: Besar dan jenis input data pada suatu algoritma akan sangat berpengaruh pada proses perhitugan yang terjadi. Jika jenis data adalah tingkat ketelitian tunggal(Single precision), maka waktu tempuh akan menjadi relatif lebih cepat dibandingkan dengan tingkat ketelitian ganda(double precesion)

3. Jenis operasi: Waktu tempuh juga dipengaruhi oleh jenis operasi yang digunakan. Jenis operasi tersebut meliputi operasi matematika, nalar atau logika, atau yang lainnya. Sebagai contoh, operasi perkalian atau pembagian akan memakan waktu lebih lama dibandingkan operasi penjumlahan atau pengurangan.

4. Komputer dan kompilator: hal terakhir yang mempengaruhi waktu tempuh suatu proses algoritma adalah komputer dan kompilatornya, walaupun sebenarnya faktor ini diluar tahap rancangan atau tahap pembuatan algoritma yang efisien. Algoritma dibuat untuk mencapai waktu tempuh yang seefektif dan seefisien mungkin, tetapi kesemuanya itu akan sangat bergantung pada kemampuan komputer yang tentunya harus sesuai dengan jumlah program atau langkah yang diperlukan oleh algoritma, begitu juga dengan kompilator tersebut, misalnya PC XT 8086 akan kalah cepat dibandingkan 8088 atau dengan AT 80286 atau 80386 atau 80486 dan seterusnya

- Jumlah Memori Yang digunakan: banyaknya langkah yang digunakan dan jenis variabel data yang dipakai dalam suatu algoritma akan sangat mempengaruhi penggunaan memori. Dalm hal ini, diharapkan dapat memperkirakan seberapa banyak kebutuhan memori yang diperlukan selama proses berlangsung hingga proses selesai dikerjakan. Dengan demikian, dapat disiapkan storage yang memadai agar proses suatu algoritma berjalan tanpa ada hambatan atau kekurangan memori.

Sifat-Sifat Algoritma

- Banyaknya langkah instruksi harus berhingga: pelaksanaan sebuah algoritma yang terprogram haruslah dapat diakhiri atau diselesaikan melalui sejumlah langkah operasional yang berhingga. Jika tidak demikian, kita tidak akan dapat mengharapkan bahwa pelaksaan algoritma tersebut dapat menghasilkan suatu solusi yang baik.

- Langkah atau instruksi harus jelas: artinya bahwa penulisa setiap langkah yang terdapat didalam sebuah algoritma harus memiliki arti yang khusus atau spesifik sehingga dapat dibedakan antara penulisan langkah untuk komputer(program/pemrograman) dengan penulisan langkah bagi manusia(pesudocode). Manusia akan lebih mudah memahami algoritma yang terdiri atas simbol-simbol(Contoh: pembuatan algoritma dengan diagram alur/flowchart) sedangkan komputer hanya membutuhkan sebuah penulisan algoritma dengan kode-kode yang dituangkan dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer itu sendiri(bahasa pemrograman).

- Proses harus jelas dan mempunyai batasan: rangkaian suatu proses yang berisi langkah-langkah instruksi dari suatu algoritma yang akan dilaksanakn harus ditetapkan dengna jelas, baik dan pasti sebab sebuah algoritma harus memiliki instruksi dasar tertentu dimana setiap instruksi harus memiliki unsur pelaksana yang berfungsi sebagai pemroses data yang akan dimasukkan dalam sebuah komputer. Dengan demikian, sebuah algoritma harus ditulis dengan jelas tentang batasa-batasan proses yang akan dilaksanakan oleh komputer.

- Input dan Output harus mempunyai batasan: input merupakan data yang dimasukkan ke dalam algoritma yang untuk kemudian akan dilaksanakan oleh komputer. Dengan begitu, input yang diberikan harus sesuai dengan jenis dari bahasa pemrograman yang digunakan, sedangkan ouput merupakan hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang dilaksanakan komputer untuk kepentingan user yang merupakan pihak diluar komputer. Algoritma harus menghasilkan output karena merupaka solusi yang diharapkan dari suatu masalah yang timbul.

- Efektifitas: instruksi yang diberikan pada komputer agar hanya menjalankan atau melaksanakan proses yang mampu dilaksanakannya. Yang dimaksud mampu adalah bahwa suatu algoritma atau instruksi-instruksi dalam sebuah program hanya akan dapat dilaksanakan jika informasi yang diberikan oleh instruksi-instruksi tersebut lengkap, benar dan jelas.

- Adanya batasan ruang lingkup, sebuah algoritma yang baik adalah hanya ditujukan bagi suatu masalah tertentu saja. Susunana input harus ditentukan lebih dulu sebab susunan tersebut enentukan sifat umum dari algoritma yang bersangkutan.

SETTING KONFIGURASI BIOS AGAR BOOTING DARI FLASHDISK OR CD(versy ridwanAZ.com)

Artikel kategori komputer tentang cara setting konfigurasi bios agar bisa booting dari flashdisk ini berhubungan dengan artikel sebelumnya yang membahas bagaimana cara membuat flashdisk yang berfungsi sebagai pengganti cd installer windows xp , vista ataupun windows seven, flashdisk yang seperti itu biasanya disebut dengan flashdisk bootable. Agar flashdisk bootable itu bisa digunakan untuk melakukan installasi komputer, terlebih dulu kamu harus mengerti bagaimana cara melakukan setting atau konfigurasi pada bios komputer agar booting dari flashdisk, karena jika tidak diset booting dari flashdisk ya tentunya flashdisk tersebut tidak berpengaruh pada komputer atau laptop kamu.

Di bawah ini merupakan panduan cara setting bios agar komputer dapat booting dari flashdisk lengkap dengan gambar-gambar pendukung agar kamu mudah memahaminya.

Oh iya, sebelum membaca panduannya alangkah baiknya jika kamu paham dulu apa itu singkatan BIOS dan apa pengertian bios itu. BIOS merupakan singkatan dari Basic Input Ouput System, Bios adalah program mikroprosesor komputer pribadi yang digunakan untuk mendapatkan sistem komputer dimulai setelah kamu mengaktifkannya (menyalakannya). Fungsi BIOS antara lain sebagai berikut :
1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
2. Memuat dan menjalankan sistem operasi
3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.

Cara Setting Konfigurasi bios agar booting dari Flashdisk atau CD

Untuk masuk ke sistem BIOS caranya cukup mudah, ketika komputer atau laptop baru dinyalakan langsung saja tekan tombol keyboard yang khusus untuk masuk ke BIOS, tombol bios ini untuk setiap manufaktur berbeda beda, antara lain tombol F1, F2, F3, ESC, Del. Namun yang sering saya jumpai adalah tombol F2 atau DEL. Menekan tombol BIOS terkadang tidak cukup satu kali, jadi tekan beberapa kali sampai masuk ke sistem BIOS.

Pada panduan di bawah ini BIOS yang saya contohkan adalah BIOS dari Phenonix dan BIOS dari America Megatrends. untuk masuk Bios Pheonix menggunakan tombol F2, sedangkan BIOS America Megatrends menggunakan tombol DEL.

Bios Pheonix

Untuk setting bios Pheonix agar booting dari flashdisk adalah sebagai berikut :

1. Setelah tampil halaman utama seperti gambar di bawah ini, masukan ke halaman Boot dengan cara menekan tombol panah kanan pada keyboard kamu.

cara konfigurasi bios agar komputer booting dari flashdisk atau  cd

Pada halaman Boot akan tampil seperti gambar di bawah ini. Perhatikan dan Pilih pada USB HDD, dengan cara menekan tombol panah bawah pada keyboard kamu, sehingga USB HDD menjadi berwarna putih.

cara konfigurasi bios agar komputer booting dari flashdisk atau  cd

langkah selanjutnya, jadikan USB HDD sebagai booting diurutan pertama, caranya tekan Tombol ( + ) pada keyboard kamu, nanti USB HDD akan bergeser ke atas.

Namun jika kamu ingin booting dari CD, pilih IDE CD, posisikan IDE CD pada urutan pertama

cara konfigurasi bios agar komputer booting dari flashdisk atau  cd

Jika sudah bergeser ke urutan paling atas, simpan setting konfigurasi bios yang baru kamu lakukan, caranya klik pada tombol F10, Ketika muncul jendela setup konfirmation, pilih [YES], lalu tekan enter, setelah itu komputer atau laptop akan melakukan restart secara otomatis. Sekarang setting bios udah bisa booting dari flashdisk, (atau booting dari CD jika IDE CD yang diletakkan di urutan pertama)

cara konfigurasi bios agar komputer booting dari flashdisk atau  cd

BIOS AMERICAN MEGATRENS

Untuk cara setting konfigurasi bios american megatrends agar booting dari flashdisk tidak jauh berbeda dengan di bios Pheonix, yang membuat berbeda hanyalah tampilan antar muka nya saja.

1. Masuk ke bios american megatrends dengan tekan tombol DEL, akan tampak halaman utama bios seperti gambar di bawah ini. Masuk ke halaman Boot dengan menekan tompol panah kanan pada keyboard

cara setting bios agar komputer booting dari flashdisk atau cd

2. Pilih menu Boot Device Priority dengan cara menekan tombol panah bawah pada keyboard, kemudian tekan enter

cara setting bios agar komputer booting dari flashdisk atau cd

3. Lalu jadikan pilihan [ removable device] menjadi urutan pertama, dengan cara menekan tombol (+) pada keyboard kamu. Namun jika kamu ingin komputer booting dari CD, yang diletakkan di urutan pertama adalah [CD/DVD]
cara setting bios agar komputer booting dari flashdisk atau cd

4. Jika sudah, silahkan tekan tombol F10 untuk menyimpan setting konfigurasi bios kamu.

oh iya, jangan lupa tombol (+) biasanya jadi satu dengan tombol ( = ), jadi jangan lupa untuk bisa menekan tombol + harus diikuti tombol SHIFT.

Semoga panduan tentang bagaimana cara setting konfigirasi BIOS agar booting dari Flashdisk atau CD di atas cukup jelas dan mudah dipahami, dan saya harap apa yang saya tulis di atas bisa kamu praktekkan dengan dengan lancar dan mudah.

Minggu, 12 Juni 2011

ARTIKEL SEJARAH KOMPUTER

Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang dialami oleh manusia pada masa lalu. jadi bisa dikatakan bahwa sejarah komputer merupakan ilmu yang menceritakan peristiwa peristiwa masa lalu dari komputer, yang menceritakan tentang asal usulnya, tokoh yang melahirkannya, perkembangannya, dan lain lain.
di situs situs internet bisa dikatakan sudah banyak yang membahas tentang sejarah komputer, hanya saja kebanyakan pada situs situs itu tidak menceritakan sejarah komputer dari awal sekali, misalnya yang langsung menuliskan sejarah komputer generasi pertama dimulai pada saat perang dunia kedua.
pada artikel sejarah komputer yang saya tampilkan pada blog ini berisi cerita sejarah komputer dari awal sekali sebelum alat elektronik itu muncul, yang sumber artikelnya berasal dari computersciencelab.com dengan judul asli An Illustrated History of Computers, yang telah diterjemahkan dalam bahasa indonesia oleh mas Edi Setiawan.
berikut ini adalah SEJARAH KOMPUTER bagian pertama

Komputer pertama adalah manusia! Pada awalnya, komputer elektronis (dan komputer mekanis pada masa awal) diberikan nama seperti ini karena mereka mengerjakan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Kalimat “Computer” asalnya adalah jabatan pekerjaan: digunakan untuk menggambarkan manusia (sebagian besar adalah perempuan) yang tugasnya adalah mengerjakan penghitungan berulang misalnya seperti menghitung tabel navigasi, peta ombak, dan posisi planet untuk kalender astronomi. Bayangkan jam demi jam, hari demi hari, anda tidak melakukan apa-apa kecuali menghitung perkalian. Kebosanan akan dengan cepat melanda, dan berakibat kecerobohan yang berujung kesalahan. Bahkan pada hari-hari terbaik anda, anda tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan sangat cepat. Oleh karena itu, para penemu telah mencari selama ratusan tahun sebuah cara untuk mekanisasi (yaitu mencari mekanisme yang dapat mengerjakan) tugas ini.

sejarah komputer

Gambar di atas menunjukan apa yang disebut meja berhitung (photo courtesy IBM)

sejarah komputer

gambar di atas menunjukkan bahwa Operasi komputer yang umum saat dimana komputer adalah manusia

Abacus adalah alat bantu pertama untuk penghitungan matematis. Satu-satunya yang berharga darinya adalah ia hanya membantu ingatan manusia yang mengerjakan penghitungan. Seorang operator abacus yang terlatih dapat bekerja dengan penjumlahan dan pengurangan dalam kecepatan yang sama dengan seseorang yang menggunakan kalkulator tangan (perkalian dan pembagian lebih lambat). Abacus seringkali dihubungkan dengan Cina. Faktanya, abacus tertua digunakan oleh orang Babylonia pada tahun 300 SM. Abacus masih digunakan hingga kini, terutama di timur jauh. Abacus moderen terdiri dari cincin yang bergeser di sumbu, tapi yang lebih tua yang digambarkan dibawah saat bebatuan digunakan untuk menghitung (kalimat “calculus” datang dari kalimat latin untuk batu kerikil)

sejarah komputer

gambar Abacus yang sangat tua

sejarah komputer

pada gambar di atas adalah Abacus yang lebih moderen. Perhatikan bahwa abacus sebenarnya hanyalah perwakilan dari jari-jari manusia : Lima cincin di tiap sumbu mewakili lima jari dan dua cincin atas mewakili dua tangan.

Pada tahun 1617 seorang Skotlandia eksentrik (beberapa mengatakan gila) bernama John Napier menemukan logaritma , yaitu sebuah teknologi yang memungkinkan perkalian dilakukan melalui pemjumlahan. Bahan dasar ajaibnya adalah logaritma dari tiap operand, yang asalnya didapat dari tabel yang dicetak. Tapi Napier juga menemukan alternatif dari tabel-tabel, dimana nilai logaritma dipahat di batang kayu ivory yang sekarang disebut Tulang-tulang Napier

sejarah komputer

gambar Seperangkat Tulang-tulang Napier yang asli [photo courtesy IBM]

sejarah komputer

gambar Seperangkat Tulang-tulang Napier yang lebih moderen

Penemuan Napier menjurus langsung pada penggaris geser, dibuat pertama kali di Inggris tahun 1632 dan masih digunakan tahun 1960 oleh insinyur NASA untuk program Mercury, Gemini dan Apollo yang mendaratkan manusia di bulan.

sejarah komputer

gambar Penggaris Geser

Leonardo da Vinci (1452-1519) membuat gambar mesin penghitung yang digerakkan roda gigi tapi tampaknya tidak pernah membuat hasil jadinya.

sejarah komputer

gambar Sketsa oleh Leonardo Davinci memperlihatkan roda-roda gigi diatur untuk menjalankan perhitungan

Mesin penghitung pertama yang digerakkan roda gigi yang benar-benar dibuat kemungkinannya adalah jam menghitung (calculating clock), dinamakan demikian oleh penemunya seorang profesor dari jerman Wilhem Schickard pada tahun 1623. Alat ini mendapat publikasi yang sedikit karena Schickard meninggal segera setelah terkena wabah penyakit.

sejarah komputer

Jam Menghitung Schickard

Pada tahun 1642 Blaise Pascal, pada usia 19 tahun, menemukan Pascaline sebagai alat bantu untuk ayahnya yang seorang penagih pajak. Pascal membuat 50 dari penghitung satu fungsi yang digerakkan roda gigi ini (hanya bisa menjumlahkan) tapi tidak bisa menjualnya dengan banyak karena ongkos pembuatannya yang tinggi dan karena alat tersebut tidak begitu akurat (saat itu tidak memungkinkan untuk membuat roda gigi dengan ke-presisian yang diinginkan). Hingga masa kini dimana dashboard mobil menjadi digital, bagian odometer pada speedometer mobil masih menggunakan mekanisme yang persis sama seperti Pascaline untuk memutar roda gigi setelahnya setelah satu perputaran penuh roda gigi sebelumnya. Pascal saat kanak-kanak sangat luar biasa pandainya. Pada usia 12, dia diketahui mengerjakan dalil ke 32 Euclid versinya sendiri di lantai dapur. Pascal lalu menemukan teori probabilitas, tekanan hidrolis, dan suntikan. Dibawah adalah gambar Pascaline versi 8 digit dan dua gambar versi 6 digit.

sejarah komputer

Pascaline-nya Pascal [Photo (c) 2002 IEEE]

sejarah komputer

Model 6 digit untuk mereka yang tidak mampu membeli model 8 digit

sejarah komputer

Sebuah Pascaline yang dibuka sehingga anda bisa mengamati roda-roda gigi dan silindernya yang berputar untuk menampilkan hasil numerik.


Jumat, 10 Juni 2011

INSTALASI FIBER OPTIC

Terminasi kabel fiber optik (fiber optic) :

Terminasi kabel fiber optik fiber optic / optic / optik / optics /optical fiber optic cable.
Terminasi adalah proses pemasangan konektor pada fiber optik / optic / optics /optical fiber optic. Proses ini tidak dapat dilakukan secara sembarangan, mengingat diameter kabel fiber optik / optic / optics /optical fiber optic adalah sedemikian kecil, jauh lebih kecil daripada rambut manusia.
Untuk melakukan terminasi diperlukan tool kit yang disebut termination kit. Proses terminasi konektor fiber optik / optic / optics /optical fiber optic dimulai dengan mengupas jaket kabel dengan suatu alat yang dikenal sebagai stripper, lalu core fiber optik / optic / optics /optical fiber optic dipotong dengan alat scribe. Selanjutnya core fiber optik / optic / optics /optical fiber optic dimasukkan ke dalam konektor, yang selanjutnya direkat dengan lem epoxy. Setelah kering, epoxy ini akan dipanaskan dalam oven, untuk selanjutnya fiber optik / optic / optics /optical fiber optic dipoles dengan lapping film. Untuk mengerjakan terminasi, seorang terminator perlu bekerja dengan presisi dan teliti, mengingat yang ditangani adalah kabel fiber optik / optic / optics /optical fiber optic yang sangat kecil, jauh lebih tipis daripada rambut manusia.


Massolusi.com menyediakan jasa outsource untuk terminasi :
fiber optik / fiber optic / optics / optical fiber
/ kabel fiber optik
/ kabel fiber optic / kabel optics / kabel optical fiber




PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIC(fo)

Proses penyambungan kabel fiber optik / optic / optics /optical fiber optic cable.
Biasanya kabel fiber optik / fiber optic / fiber optics / fiber optical / fiber optic cable digulung pada haspel. Panjang kabel fiber optik / optic / optics /optical fiber optic cable dalam sebuah haspel bergantung pada besarnya kabel dan haspelnya. Ada haspel yang dapat menampung 2000 m kabel kabel fiber optik / kabel optic / kabel optics / kabel optical fiber optic cable.
Karena kabel fiber optik / optic / optics /optical fiber optic cable digelar untuk jarak jauh (dapat mencapai puluhan atau ratusan kilometer, maka diperlukan proses penyambungan, yang disebut proses splicing. Alat untuk melakukan proses penyambungan kabel fiber optik / kabel fiber optic / kabel fiber optics / kabel fiber optical / fiber optic cable disebut fusion splicer.


Massolusi.com
menyediakan jasa outsource untuk terminasi kabel fiber optik
/ kabel fiber optic / kabel fiber optics /kabel fiber optical fiber


Katalog Kabel Fiber Optik (Kabel Fiber Optc)
& Info Kabel Fiber Optik (Kabel Fiber Optic)


Massolusi.com menyediakan berbagai kebutuhkan Kabel Fiber Optic (Kabel Fiber Optik) & Peralatan Telekomunikasi Kabel Fiber Optic (Kabel Fiber Optik).



Murah dan
Terbaik
di Indonesia


kabel fiber optic



Kemajuan Teknologi Kabel Fiber Optic
Kabel fiber optic adalah salah satu jenis kabel jaringan yang sanggup mengirim paket data sampai ratusan kilometer melalui media cahaya. Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel fiber optic ini paling cepat dalam keceptan pengiriman paket data dan kabel fiber optic bisa menjangkau yang lebih dari 100 kilometer.
Para ahli di dunia saat ini sedang mengupayakan untuk menambah kecepatan dan jangkauan dari jenis kabel fiber optic ini. Untuk bisa menciptakan kabel fiber optic
sehebat ini, para ahli terus mengadakan riset dengan bahan kaca yang paling murni dan berupaya menciptakan diameter core sekecil mungkin. Semakin kecil diamefiber optic ter core dari sebuah kabel maka kabel fiber optic tersebut akan sanggup mengirim data semakin jauh dan cepat. Kabel fiber optic juga termasuk jenis kabel yang tahan terhadap gangguan interferensi elektromagnetik yang menyebabkan kabel fiber optic dapat mengirim data pada kecepatan yang lebih tinggi dibanding dengan jenis kabel lainnya. Kabel fiber optic tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel lainnya yang menggunakan kabel tembaga seperti kabel UTP. Sebagai gantinya, sinyal yang mewakili bit tersebut oleh kabel fiber optic diubah menjadi bentuk cahaya.

Susunan Jacket Kabel Fiber Optic


Kabel Fiber Optic Bisa Menjangkau Ratusan Kilometer :
Sampai saat ini, para ahli masih membagi kabel fiber optic dalam dua jenis, yaitu yang dikenal sebagai kabel fiber optic single mode dan fiber optic kabel multi mode. jenis single mode sanggup menjangkau jarak yang lebih jauh dan hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Sedangkan kabel fiber multimode sanggup mengirim sinyal yang berbeda pada saat yang bersamaan, mengirim data pada sudut refraksi yang berbeda pada saat yang bersamaan. Kabel single mode dapat menjangkau ratusan kilometer sedangkan kabel multimode biasanya hanya mencapai 550 meter atau kurang untuk mencapai kecepatan 1000MBps.
Konektor kabel terdiri dari banyak jenis, ada tiga jenis konektor yang paling sering digunakan untuk palikasi didunia industri dan teknologi, yaitu konektor kabel fiber optic model ST yang berbentuk lingkaran, konektor kabel fiber optic model SC yang berbentuk persegi dan konektor kabel model LC yang berbentuk persegi tapi kecil dibandingkan dengan konektor kabel fiber optic jenis SC. Dalam aplikasi di lapangan, penggunaan kabel fiber optic ini harus disesuaikan dengan kebutuhan kecepatan dan jarak dilapangan, tentunya harus didukung juga dengan perangkat aktif dan pasif device yang sesuai dengan jenis kabel tersebut. Perangkat aktif dan pasif device yang tidak sesuai dengan jenis kabel fiber optic yang akan dipasang, akan berakibat jaringan kabel tersebut tidak bekerja sama sekali.








Kabel Fiber Optic Adalah Backbone Jaringan Internet Diseluruh Dunia :

Pada saat sekarang ini, kabel fiber optic atau kabel serat optic telah mengubah wajah teknologi industri informasi. Sulit untuk dibayangkan apakah mungkin jaringan internet bisa berkembang seperti sekarang ini, tanpa terciptanya kabel fiber optic. Pada saat terjadi gempa bumi berkekuatan 7,2 skala ritcher yang mengguncang Taiwan dan menyebabkan gelombang FO tsunami yang merusak kabel untuk internet serta landing station yang ada di Taiwan, berdampak sangat serius terhadap koneksi Internet di Indonesia, termasuk koneksi yang dilakukan melalui broadband Speedy. Diperkirakan seluruh koneksi Internet yang mengakses situs-situs di luar negeri, terutama di Amerika mengalami gangguan. Dari peristiwa ini, kita jadi tahu, bahwa backbone jaringan internet diseluruh dunia ternyata menggunakan kabel FO Bayangkan jika seluruh kabel untuk backbone jaringan internet yang menghubungkan antar benua itu terputus. Ya seluruh koneksi internet didunia akan mati total. Kabel FO ternyata memberikan peranan paling besar membuat Internet dapat digunakan di seluruh dunia.

FIBER OPTIC diaplikasikan pada teknologi telepon jarak jauh dan industri automasi dengan pengontrolan jarak jauh :
FO juga diaplikasi untuk teknologi telepon jarak jauh maupun industri automasi dengan pengontrolan jarak jauh.
Ketika kabel menggantikan tembaga (copper) sebagai long distance calls maupun internet traffic yang secara tidak langsung berdampak pada penurunan biaya produksi. Untuk memahami bagaimana sebuah kabel bekerja, sebagai contoh coba bayangkan sebuah sedotan plastik atau pipa plastik panjang fleksible berukuran besar. Bayangkan pipa tersebut mempunyai panjang seratus meter dan anda melihat kedalam dari salah satu sisi pipa. Seratus meter di sebelah sana seorang teman menghidupkan lampu senter dan diarahkan kedalam pipa. Oleh karenakan bagian dalam pipa terbuat dari bahan kaca sempurna, maka cahaya senter akan di refleksikan pada sisi yang lain meskipun bentuk pipa bengkok atau terpilin masih dapat terlihat pantulan cahaya tersebut pada sisi ujungnya. Jika misalnya seorang teman anda menyalakan cahaya senter hidup dan mati seperti kode morse, maka anda dan teman anda dapat berkomunikasi melalui pipa tersebut. Seperti itulah prinsip dasar dari kabel FO atau yang biasa dikenal dengan nama kabel FIBER OPTIC

Kabel FIBER OPTIC terbuat dari serat kaca yang didesain sama dengan tebal rambut manusia :

Pantulan Sinar Kabel Fiber Optic


Sebuah kabel fiber optic terbuat dari serat kaca murni, sehingga meskipun kabel mempunyai panjang sampai beratus-ratus kilometer, cahaya masih dapat dipancarkan dari ujung ke ujung lainnya. setiap core kabel terbuat dari serat kaca yang didesain sangat halus dengan ketebalannya kira-kira sama dengan tebal rambut manusia. Core kabel yang terbuat dari serat kaca tersebut dilapisi oleh 2 lapisan plastik (2 layers plastic coating) dengan melapisi serat kaca dengan plastik, akan didapatkan equivalen sebuah cermin disekitar serat kaca.
Cermin ini menghasilkan total internal reflection (refleksi total pada bagian dalam serat kaca).
sama seperti jika kita berada pada ruangan gelap dengan sebuah jendela kaca, kemudian anda mengarahkan cahaya senter 90 derajat tegak lurus dengan kaca , maka cahaya senter akan tembus ke luar ruangan. Akan tetapi jika cahaya senter tersebut diarahkan (ke jendela berkaca) dengan sudut yang rendah (hampir paralel dengan cahaya aslinya), maka kaca tersebut akan berfungsi menjadi cermin yang akan memantulkan cahaya senter ke dalam ruangan. Jadi pada kabel FIBER OPTIC cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut yang rendah.

System modern dengan single laser bisa mentransmitkan jutaan bit/second :
Pada aplikasi untuk mengirimkan percakapan2 telepon melalui kabel , suara analog di rubah menjadi sinyal digital. Sebuah laser transmitter pada salah satu ujung kabel on/off untuk mengirimkan setiap bit sinyal. System modern dengan single laser bisa mentransmitkan jutaan bit/second. atau bisa dikatakan laser transmitter on dan off jutaan kali /second.
System terbaru laser transmitter dapat mentransmitkan warna-warna yang berbeda untuk mengirimkan beragam sinyal digital dalam kabel yang sama.

INSTALASI FIBER OPTIC


Sinyal Cahaya Pada Kabel Fiber Optic

Pada saat ini, kabel telah sanggup mengirim sinyal digital dengan jarak lebih 100 Km. Pada jalur distribusi jarak jauh biasanya terdapat peralatan tambahan (equipment hub) setiap 100Km, yang berfungsi pick-up equipment yang akan menampung, menguatkan sinyal, dan kemudian me- retransmit-kan sinyal ke equipment selanjutnya.


Jasa Instalasi Kabel Fiber Optic



Instalasi Kabel Fiber Optic 300 Meter





No.

Spesifikasi

Qty
1. - Kabel Fiber Optic (Kabel Fiber Optik)
4 Core, Mas
300 Mtr
2. - FO (Kabel Fiber Optic / Kabel Fiber
Optik ) Wallmount Rack, Mas
2 Unit
3. - FO (Fiber Optic / Fiber Optik)
Connector, Mas
4 Pcs
4. - FO (Fiber Optic / Fiber Optik ) Buffer
Tubing Kits, Mas
4 Pcs
5. - Patch Cord FO (Fiber Optic / Fiber
Optik ) 3Mtr, Mas
2 Pcs
6. - Switch Converter FO (Fiber Optic /
Fiber Optik ), Mas
2 Pcs
7. - Material Support FO (Fiber Optic /
Fiber Optik ), Mas
1 Lot
8. - Jasa Instalasi Kabel Fiber Optic (Kabel
Fiber Optik) , mas
1 Lot
9. - Dokumentasi & Drawing FO (Fiber
Optic / Fiber Optik ), Mas
1 Lot

FIBER OPTIC

FIBER OPTIC adalah merupakan satu jenis kabel yang terbuat dari bahan kaca atau sejenis plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mengirim sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer.

Perkembangan teknologi fiber optic sampai saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mengirimkan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional seperti kabel UTP. Dengan demikian kabel fiber optic sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi data. Pada prinsipnya kabel fiber optic memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.

Efisiensi dari fiber optic ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh kabel fiber optic tersebut.

Fiber optic merupakan media yang paling canggih dalam hal pengiriman data.
Kabel FO terbuat dari bahan kaca yang dibungkus kulit pelindung yang berfungsi sebagai protektor bahan kaca FO yang rapuh.
Mode fiber optic terdiri dari single mode dan multi mode, yang membedakan keduanya adalah dari ukuran diameter kaca fiber optic. Adapun fiber optic patch biasanya digunakan sebagai penghubung dengan media converter. Teknik terminasi fiber optic ada yang menggunakan teknik lem apoxy dan teknik terminasi fiber optic splicing. Yang membedakan kabel fiber optic multimode dan multimode fiber optic adalah dalam hal jarak transmisi data. Kabel fiber optic tipe single mode bisa kirim data lebih jauh dibandingkan dengan kabel fiber tipe multimode. Untuk koneksi ke media Converter diperlukan fiber optic connector. Dewasa ini fiber optic sudah digunakan untuk mengirim sinyal internet ke seluruh dunia.babel optic optic juga banyak digunakan dalam media komunikasi untuk sensor fiber optic sensor


The Open Source Definition (Annotated)

The Open Source Definition (Annotated)

Version 1.9

The indented, italicized sections below appear as annotations to the Open Source Definition (OSD) and are not a part of the OSD. A plain version of the OSD without annotations can be found here.

Introduction

Open source doesn't just mean access to the source code. The distribution terms of open-source software must comply with the following criteria:

1. Free Redistribution

The license shall not restrict any party from selling or giving away the software as a component of an aggregate software distribution containing programs from several different sources. The license shall not require a royalty or other fee for such sale.

Rationale: By constraining the license to require free redistribution, we eliminate the temptation to throw away many long-term gains in order to make a few short-term sales dollars. If we didn't do this, there would be lots of pressure for cooperators to defect.

2. Source Code

The program must include source code, and must allow distribution in source code as well as compiled form. Where some form of a product is not distributed with source code, there must be a well-publicized means of obtaining the source code for no more than a reasonable reproduction cost preferably, downloading via the Internet without charge. The source code must be the preferred form in which a programmer would modify the program. Deliberately obfuscated source code is not allowed. Intermediate forms such as the output of a preprocessor or translator are not allowed.

Rationale: We require access to un-obfuscated source code because you can't evolve programs without modifying them. Since our purpose is to make evolution easy, we require that modification be made easy.

3. Derived Works

The license must allow modifications and derived works, and must allow them to be distributed under the same terms as the license of the original software.

Rationale: The mere ability to read source isn't enough to support independent peer review and rapid evolutionary selection. For rapid evolution to happen, people need to be able to experiment with and redistribute modifications.

4. Integrity of The Author's Source Code

The license may restrict source-code from being distributed in modified form only if the license allows the distribution of "patch files" with the source code for the purpose of modifying the program at build time. The license must explicitly permit distribution of software built from modified source code. The license may require derived works to carry a different name or version number from the original software.

Rationale: Encouraging lots of improvement is a good thing, but users have a right to know who is responsible for the software they are using. Authors and maintainers have reciprocal right to know what they're being asked to support and protect their reputations.

Accordingly, an open-source license must guarantee that source be readily available, but may require that it be distributed as pristine base sources plus patches. In this way, "unofficial" changes can be made available but readily distinguished from the base source.

5. No Discrimination Against Persons or Groups

The license must not discriminate against any person or group of persons.

Rationale: In order to get the maximum benefit from the process, the maximum diversity of persons and groups should be equally eligible to contribute to open sources. Therefore we forbid any open-source license from locking anybody out of the process.

Some countries, including the United States, have export restrictions for certain types of software. An OSD-conformant license may warn licensees of applicable restrictions and remind them that they are obliged to obey the law; however, it may not incorporate such restrictions itself.

6. No Discrimination Against Fields of Endeavor

The license must not restrict anyone from making use of the program in a specific field of endeavor. For example, it may not restrict the program from being used in a business, or from being used for genetic research.

Rationale: The major intention of this clause is to prohibit license traps that prevent open source from being used commercially. We want commercial users to join our community, not feel excluded from it.

7. Distribution of License

The rights attached to the program must apply to all to whom the program is redistributed without the need for execution of an additional license by those parties.

Rationale: This clause is intended to forbid closing up software by indirect means such as requiring a non-disclosure agreement.

8. License Must Not Be Specific to a Product

The rights attached to the program must not depend on the program's being part of a particular software distribution. If the program is extracted from that distribution and used or distributed within the terms of the program's license, all parties to whom the program is redistributed should have the same rights as those that are granted in conjunction with the original software distribution.

Rationale: This clause forecloses yet another class of license traps.

9. License Must Not Restrict Other Software

The license must not place restrictions on other software that is distributed along with the licensed software. For example, the license must not insist that all other programs distributed on the same medium must be open-source software.

Rationale: Distributors of open-source software have the right to make their own choices about their own software.

Yes, the GPL v2 and v3 are conformant with this requirement. Software linked with GPLed libraries only inherits the GPL if it forms a single work, not any software with which they are merely distributed.

10. License Must Be Technology-Neutral

No provision of the license may be predicated on any individual technology or style of interface.

Rationale: This provision is aimed specifically at licenses which require an explicit gesture of assent in order to establish a contract between licensor and licensee. Provisions mandating so-called "click-wrap" may conflict with important methods of software distribution such as FTP download, CD-ROM anthologies, and web mirroring; such provisions may also hinder code re-use. Conformant licenses must allow for the possibility that (a) redistribution of the software will take place over non-Web channels that do not support click-wrapping of the download, and that (b) the covered code (or re-used portions of covered code) may run in a non-GUI environment that cannot support popup dialogues.